KIM 2 Tercemar, CV Lima Ribu Indonesia Diduga Buang Limbah Sembarangan

KIM 2

Topmetro.co, Medan – Aliran parit di seputaran Jalan Bengkalis Komplek Industri Multi Guna, KIM 2, Mabar, Deli Serdang dipenuhi busa yang tak lazim.

Busa putih yang sudah nyaris kehitam-hitaman itu itu menutup hampir keseluruhan aliran permukaan air. Diduga hal ini akibat pembuangan limbah dari pabrik CV Lima Ribu Indonesia.

Pabrik yang memproduksi mainan berbahan melamin ini sepertinya tak mengindahkan lingkungan sekitar. Bukan itu saja, CV Lima Ribu Indonesia yang merupakan produsen dari alat-alat rumah tangga bermerek Singa Singi terkesan tidak ambil pusing dengan kejadian itu.

Hal inipun terungkap saat media menghubungi Humas CV Lima Ribu Indonesia, Iwan yang mengaku kejadian itu adalah temuan.

“Ya, itukan cuma temuan bang,” katanya dari balik panggilan WhatsApp, tanpa merinci dengan jelas apa maksud dari temuan yang disebutnya itu, Minggu (30/4/2023).

Dari rekaman visual yang yang diterima redaksi pekan lalu, terlihat jelas aliran parit bahkan sempat tergenang diakibatkan limbah yang dibuang sembarangan tersebut.

Bahkan ada beberapa warga yang mengambil sampel air tersebut ke dalam botol. Salah seorang wargapun sempat memegang limbah itu dengan tangannya.

“Berlengketan ini ah,” katanya.

Ditempat terpisah, Manager Pengelolaan Limbah PT KIM, Taufiq Akbar menerangkan dalam halaman WhatsApp nya, mereka telah melakukan penelusuran sumber limbah, lalu diketahui bersumber dari PT Lima Ribu di KIM 2.

Taufiq juga menuturkan, Mereka telah menghubungi pemiliknya dan sedang melakukan pemeriksaan.

Dikutip dari berbagai sumber, melamin adalah suatu jenis resin yang merupakan jenis plastik keras biasanya digunakan untuk membuat mangkuk, piring, gelas, dan alat makan untuk anak.

Alat makan atau piring melamin mengandung sejumlah kecil zat formaldehida dan zat karsinogen yang berbahaya jika terserap oleh tubuh. Sehingga suhu panas pada makanan menyebabkan zat resin melamin formaldehida pada piring memuai dan menyebar pada seluruh makan dan racunnya mengendap mengikat masuk meresap dengan cepat kedalam makanan.(TM/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *