Topmetro.co, Medan I Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II diharapkan menormalisasi endapan lumpur mengakibatkan pendangkalan di Sungai-sungai yang melintasi Kota Medan karena akibat tingginya debit dari hulu sungai, Kota Medan terdampak banjir.
Di Medan, banyak sungai-sungai yang melintasi Kota Metropolitan ini diantaranya Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Sikambing, Sungai Denai, Sungai Putih, Sungai Bedera, Sungai Belawan, Sungai Kera atau Sungai Sulang Saling dan Sungai Tuntungan.
Anggaran yang dikucurkan Pemko Medan dalam menata drainase dalam mengendalikan konsentrasi air yang melimpah akibat tingginya debit air di Sungai-sungai ini takkan berarti jika tak diimbangi dengan normalisasi melancarkan aliran sungai ini menuju Selat Malaka.
Sebelumnya, pada awal tahun 2024 lalu Pemko Medan dan Kodam I Bukit Barisan telah membantu Kementerian PUPR melalui BWS Sumatera II dalam menormalisasi Sungai Deli dari Medan Johor hingga Medan Belawan.
Di tahun 2022 lalu, Pemko Medan bersama Pemprov Sumut juga menormalisasi hulu Sungai Bedera guna melancarkan aliran air ke hilirnya di Laut Belawan yang bagian Selat Malaka.
Pemerhati lingkungan Kota Medan Hafifuddin kepada wartawan, Rabu (11/9/2024) mengatakan, sekuat apapun keuangan dan kemampuan Pemko Medan dalam mengatasi banjir tapi kalau tak didorong kecepatan BWS Sumatera II dalam menormalisasi sedimentasi atau endapan berakibat pendangkalan sungai maka curah air dari hulu akan lamban mengalir ke laut.
“Jika terjadi kelamaan aliran air yang besar dari hulu maka air hujan di permukaan wilayah Kota Medan tak akan mengalir secara baik karena akan dihadapkan dengan tingginya debit sungai-sungai itu,” jelas Pengurus Lembaga Peduli dan Pemantau Pembangunan (LPPP) ini.
Dia berharap, Kementerian PUPR melalui BWS Sumatera II dapat secara rutin menganggarkan biaya mengatasi sedimentasi sungai tanpa harus menunggu anggaran proyek besar seperti Medan Metropolitan Under Development (MMUDP) pada beberapa tahun lalu.
Hafifudin juga memuji gerak cepat Walikota Medan Bobby Afif Nasution bersama jajaran dalam turun tangan jika terjadi musibah banjir di Kota Medan baik siang maupun malam.
Plh Kadis SDABMBK Medan Gibson Panjaitan kepada wartawan, Rabu (10/9/2024) mengaku, telah optimal dalam upaya mengatasi banjir di Kota Medan dengan membangun drainase terkoneksi ke Sungai-Sungai di Kota Medan.
“Pembangunan drainase yang terkoneksi ke aliran Sungai telah optimal. Namun kendalanya, kadang debit air sungai tinggi. Nyatanya, kalau sungai surut maka konsentrasi air di permukaan wilayah Kota Medan akan habis,” ungkapnya.
Gibson Panjaitan juga amat berharap, Bendungan Lau Simeme dan Flood Way Sikambing yang dikerjakan BWS Sumatera II segera rampung agar mampu mengatasi dan mengatur debit air.
“Kita berharap bendungan Lau Simeme dan Flood way Sikambing yang sekarang lagi dikerjakan oleh BWS Sumatera II bisa cepat rampung,” harapnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat harus mendukung penuh program tersebut supaya bisa berjalan lancar dan segera bisa berfungsi untuk mengontrol debit dari sungai dan anak anak sungai lainnya ke hilir. (TM/RED)