Topmetro.co, Jakarta | Stroke seringkali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia. Namun, kenyataannya, stroke juga dapat menyerang anak muda, bahkan mereka yang masih berada di usia produktif.
Fenomena ini semakin mencemaskan karena banyaknya kasus stroke yang terjadi pada usia di bawah 40 tahun, yang sebelumnya mungkin dianggap sebagai hal yang jarang terjadi. Padahal, stroke di usia muda tidak hanya berisiko menurunkan kualitas hidup, tetapi juga bisa memicu dampak jangka panjang yang serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Hal itu terjadi karena beberapa faktor seperti pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan tingkat stres tinggi, menjadi faktor utama meningkatkan risiko stroke pada usia produktif.
Lantas, bagaimana stroke bisa menyerang usia muda dan apa saja langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya? Simak ulasan dari Spesialis saraf atau neurologi RS EMC Grha Kedoya, dr. Anastasia Maria Loho, Sp.N ini!
dr. Anastasia mengungkapkan, stroke bisa terjadi di usia muda karena beberapa faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan pembuluh darah dan jantung. Ia pun membeberkan, mulai dari kelainan pembuluh darah otak sampai faktor genetik memengaruhi stroke di usia muda.
1. Kelainan Pembuluh Darah Otak
Jenis kelainan pembuluh darah otak ini dapat berupa adanya kelainan pada dinding pembuluh darah atau bentuk pembuluh darah.
2. Kelainan Jantung
Gangguan yang terjadi pada irama jantung maupun kebocoran katup jantung dapat beresiko terbentuknya gumpalan yang menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah, salah satunya pembuluh darah otak.
3. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah di otak dan menyebabkan pembuluh darah pecah atau tersumbat. Kondisi tekanan darah tinggi bisa disebabkan stres, konsumsi garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik dan faktor genetik.
4. Diabetes dan Kolesterol LDL Tinggi
Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah juga dapat menyebabkan aliran darah terganggu sehingga berpotensi menjadi penyebab stroke.
5. Merokok
Kebiasaan merokok jangka panjang juga merupakan salah satu resiko terjadinya gangguan pada pembuluh darah akibat adanya zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya.
6. Faktor Genetik
Selain itu, penyebab stroke di usia muda juga dapat dikarenakan faktor keturunan. Jika ada riwayat stroke dalam keluarga seseorang akan lebih berisiko mengalami stroke meskipun masih muda.
dr. Anastasia mengatakan, gejala stroke tidak berbeda pada umumnya, baik usia tua dan muda. Ia menyebut, keduanya bisa mengalami hal yang sama, yakni gangguan fungsi otak secara tiba-tiba.
1. Kelumpuhan Bagian Tubuh Satu Sisi
dr. Anastasia menyebut, salah satu gejala stroke ditandai dengan hilangnya fungsi motorik. Ia mengatakan, otak bagian tertentu berfungsi untuk mengirimkan sinyal kepada saraf motorik agar dapat mengontrol pergerakan anggota tubuh.
“Fungsi ini dapat terganggu saat pusat motorik di otak mengalami kekurangan suplai oksigen sehingga menyebabkan sebagian anggota tubuh tidak dapat digerakkan,” sebutnya.
2. Sulit Berbicara
dr. Anastasia mengungkapkan, salah satu tanda stroke yaitu mengalami kesulitan untuk berbicara atau mengucapkan kata-kata dengan jelas. Ia mengatakan, terkadang seseorang dengan kondisi ini juga sulit untuk memahami pembicaraan orang lain.
“Pada tingkat yang lebih berat, bahkan seseorang dapat kehilangan kemampuan baik pemahaman maupun bicara,” ungkapnya.
3. Mati Rasa Seisi Tubuh
Kebas sesisi tubuh secara mendadak juga dapat menjadi gejala stroke menurut dr. Anastasia.
“Hal ini terjadi apabila kondisi gangguan aliran darah otak terjadi pada pusat sensasi (sensorik) di otak,” ujarnya.
4. Hilang Keseimbangan
dr. Anastasia mengatakan, kondisi otak kecil yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh stroke.
“Ketika tubuh kehilangan keseimbangan maka dapat menyebabkan rasa pusing atau kesulitan untuk berjalan,” katanya.
5. Penglihatan Terganggu
dr. Anastasia menjelaskan, hilangnya fungsi penglihatan secara tiba-tiba dapat menjadi tanda seseorang terkena stroke.
“Stroke yang mengenai bagian otak pada jalur penglihatan dapat mempengaruhi otak dalam proses visual mengenai apa yang dilihat atau pada kondisi tertentu juga mengganggu koordinasi otot penggerak bola mata sehingga menyebabkan pandangan menjadi berbayang,” jelasnya.
6. Sakit Kepala
Menurut dr. Anastasia mengungkapkan, gejala stroke dapat juga ditandai dengan sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat.
“Rasa sakit ini sering terjadi disertai gejala lain seperti muntah, penglihatan kabur, atau leher terasa kaku dan dalam beberapa kasus, sakit kepala yang sangat parah ini membuat penderita pingsan atau kehilangan kesadaran,” ungkapnya.
dr. Anastasia mengatakan bahwa hal penting agar terhindar dari penyebab stroke di usia muda dan tua adalah kontrol faktor risiko.
“Pencegahan stroke di usia muda bisa dimulai dengan menjaga gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, dan mengurangi makanan berlemak, tinggi gula atau tinggi garam yang sangat penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah,” katanya.
“Untuk menjaga kesehatan jantung Anda dapat berolahraga secara rutin minimal selama tiga puluh menit dalam sehari,” jelas dr. Anastasia.
Dirinya pun mengatakan, memeriksakan diri ke dokter diperlukan apabila merasa berdebar atau dada terasa tidak nyaman.
“Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke,” kata dr. Anastasia.
“Apabila sering merasa pusing atau sakit kepala, juga sebaiknya memeriksakan diri untuk deteksi dini,” imbuhnya.
Selain itu, dr. Anastasia juga mengungkapkan, mengelola stres dengan baik melalui relaksasi atau aktivitas yang menenangkan, serta tidur yang cukup, juga membantu menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah stroke di usia muda.
“Rutin periksa tekanan darah, kadar gula dan kolesterol jahat, karena hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol yang tidak terkontrol bisa memicu terjadinya stroke,” ungkapnya.
“Anda juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, mari mulai hidup sehat dan hindari risiko penyebab stroke di usia muda untuk masa depan sejahtera,” jelas dr. Anastasia.
Langkah pencegahan stroke di usia muda juga dapat dilengkapi dengan berkonsultasi dengan dokter seperti Spesialis saraf atau neurologi RS EMC Grha Kedoya, dr. Anastasia Maria Loho, Sp.N.(TM/liputan6)