Ada 7 Proyek di Dinas PUTR Tanjung Balai Diduga Bermasalah, Kejari Diminta Selidiki

Topmetro.co, Tanjung Balai I Pembangunan infrastruktur Kota Tanjung Balai dituding belum maksimal. Pasalnya BPK RI menemukan ada tujuh proyek yang kekurangan volume dan tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

Dari data hasil pemeriksaan BPK RI adanya kekurangan volume dan ketidaksesuaian spesifikasi pada 7 proyek JIJ di Dinas PUTR Tanjungbalai TA 2024 sebesar Rp1.198.906.997,5.

“Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik menunjukkan bahwa terdapat kekurangan volume dan ketidaksesuaian spesifikasi atas tujuh paket pekerjaan jalan dan pekerjaan pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah pada Dinas PUTR sebesar Rp 1.198.906.997,5,” tulis hasil pemeriksaan BPK RI Tahun 2025.

Kekurangan volume pada tujuh pekerjaan tersebut disebabkan oleh kekurangan volume secara kuantitas dan kualitas pekerjaan yaitu kekurangan tebal pekerjaan lapis pondasi agregat (LPA) Kelas A, kekurangan tebal dan ketidaktercapaian mutu pekerjaan bahu jalan beton.

“Pada pelaksanaan pekerjaan, PPK dan PPTK belum optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia, diantaranya berdasarkan kondisi dilapangan diketahui penyedia belum optimal melaksanakan tugasnya dalam menjaga mutu pekerjaan, dimana setelah pemasangan lapis pondasi tidak segera dilakukan pekerjaan perkerasan aspal. Kemudian, dalam pekerjaan struktur yaitu beton bahu jalan, hal yang diprasyaratkan dalam spesifikasi teknis adalah berdasarkan volume kubikasi terpasang dengan satuan pengukuran m³. Namun PPK hanya melakukan pengukuran ketebalan beton terpasang,” tulis hasil pemeriksaan tersebut.

Atas kekurangan volume dan spesifikasi tersebut telah disetorkan ke kas daerah sebesar Rp 92.447.995,12. Sehingga terdapat sisa yang belum ditindaklanjuti sebesar Rp 1.106.459.002,53 ( Rp 1.198.906.997,5 – Rp 92.447.995,12 ).

Sekretaris Dinas PUTR Tanjungbalai Kumpul Lubis saat dikonfirmasi terkait temuan tersebut melalui pesan whatsappnya 08136132xxxx pada Selasa (4/11/2025) tidak merespon meskipun terlihat centang dua pada pesan whatsappnya.

Begitu juga dengan Kabid Bina Marga Ucok Sani saat dikonfirmasi melalui pesan whatsappnya 08527733xxxx terkesan acuh meskipun terlihat centang dua biru pada pesan whatsappnya.

Sementara itu, terkait temuan BPK RI tersebut Praktisi hukum RE Maha SH meminta agar Kejari Tanjung Balai segera melakukan pulbaket.

“Kejari Tanjung Balai harus segera merespon terkait pemberitaan di media. Jangan jadi penonton, sedikit-sedikit Dumas. Apa gunanya punya tim, harus respon cepat. Sesuai dengan semangat pak Jaksa Agung yang ingin menyikat semua koruptor,” katanya kepada Topmetro.co, Selasa (4/11/2025).(TM/TIM)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *