Topmetro.co, Medan – Kader Partai Demokrat di Kota Medan Kristanto Exodus terpaksa keluar dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, Bacaleg (Bakal Calon Legeslatif) untuk Dapil 1 Kota Medan itu pun mengaku sangat kecewa.
Dalam surat, Kristanto menyebutkan, dibohongi dan dizolimi dengan fakta dirinya sudah mempersiapkan segala syarat administrasi untuk Bacaleg Partai Demokrat dari Dapil 1 Kota Medan.
Namun sialnya, setelah dikroscek ke KPU Kota Medan, nama Kristanto Exodus tidak terdaftar di KPU Kota Medan sebagai Daftar Caleg Sementara.
Surat Keluar dari Partai Demokrat Kristanto Exodus itu dilakukannya secara tertulis pada tanggal 16 Mei 2023 dan ditujukan kepada Ketua DPC Partai Demokrat Medan, ditembuskan kepada Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Utara, juga Ketua DPP Partai Demokrat, serta KPU Kota Medan.
Kristanto Exodus yang tercatat sebagai kader atau anggota Partai Demokrat dengan nomor KTA: 1023212220920785, pekerjaan karyawan swasta, dan beralamat rumah di Jalan Buku No. 19 Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kristanto Exodus yang dikonfirmasi via ponselnya dan call WA serta pesan ke laman Whats App nomor 087748458XXX miliknya tak merespon, meski telpon dan WA nya terdengar aktif namun tak diangkat, pesan ke laman WA nya juga bercentang dua.
Ditempat terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Medan Iswanda Nanda Ramli membenarkan surat pernyataan keluar dari Partai Demokrat dari Kristanto Exodus. Seperti dikutip dari laman poskotasumatera.com, mantan kader Golkar yang pernah menjadi anggota DPRD Medan ini beralasan di Daerah Pemilihan (Dapil) I ada 20 kader Bacaleg, padahal di Dapil I hanya ada 7 kursi DPRD Medan.
Nanda Ramli juga beralasan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan menjadi pertimbangan dengan menyebutkan di Dapil I Medan telah banyak Bacaleg beragama Krisxxx.
“Dia (Kristanto,red) masuk Garuxx, mundur. Dia enggak masuk Caleg. Kan kemaren. Terlampau banyak disitu, kita pake pertimbangan disitu. Terlalu banyak Krisxxx. Kan 7 kursi disitu. Kan pertimbangan kombinasi Krisxxx dan Musxxx disitu,” jawab Nanda Ramli via ponselnya, Kamis (10/8/2023).
Tentang tudingan dibohongi dan dizolimi sebagaimana isi surat Kristanto, mantan Ketua AMPI Medan ini membantah narasi tersebut. Dia mengaku tak pernah menjanjikan siapa pun menjadi Bacaleg Partai Demokrat.
“Siapa yang bohongi dia (Kristanto,red). Silahkan konfirmasi sama dia. Saya tak pernah menjanjikan orang. Itu sesuai dengan seleksi Bapilu Kota Medan,” pungkasnya.
Sementara itu, kepada topmetro.co, Iswanda Nanda Ramli membenarkan pernyataanya tentang terkait pemilihan bacaleg dengan beralaskan agama tersebut.
“Iya, tapi sebenarnya itu hanya untuk internal. Tapi ya memang saya sebut,” katanya.(TM/RED)